Ini Asal Usul Kata Gaul Viral ‘Naur’ yang Bikin Penasaran, Ternyata Berasal dari Negara Ini!

Sosial media telah mengubah cara kita berkomunikasi dan bertukar informasi dengan pengguna di seluruh dunia. Dalam era digital ini, bahasa gaul semakin populer dan sering digunakan di media sosial. Bahasa Inggris menjadi bahasa utama dalam komunikasi di dunia maya, sehingga menciptakan aksen yang berbeda-beda tergantung pada negara atau wilayah pengguna.

Berbicara tentang bahasa gaul, baru-baru ini muncul beberapa kata gaul yang viral di media sosial. Apa saja kata-kata gaul tersebut? Mari kita bahas satu per satu.

1. Manifest

Kata “manifest” atau “manifesting” digunakan untuk menyatakan harapan dan keinginan seseorang yang ingin diwujudkan atau direalisasikan. Penggunaan kata ini sering disertai dengan gambar atau ilustrasi yang mencerminkan keinginan tersebut.

Contohnya, kamu bisa menggunakan kalimat seperti ini:

– Aku sedang “manifesting” keinginan ku untuk mendapatkan pekerjaan impian ku di perusahaan besar.

2. Simp

“Simp” adalah kata yang digunakan untuk merujuk pada seseorang yang terlalu terobsesi dengan orang lain, seperti artis atau penyanyi. Orang yang memiliki obsesi ini akan melakukan apapun demi menyenangkan idola mereka.

Contohnya, kamu bisa menggunakan kalimat seperti ini:

– Dia adalah seorang “simp” yang sangat mengidolakan Justin Bieber. Dia rela melakukan apapun untuk mendapatkan tiket konser Justin Bieber.

3. Naur

“Naur” berasal dari aksen Bahasa Inggris Australia, yang diucapkan sebagai bentuk singkat dari kata “no”. Kata ini biasanya digunakan untuk menolak ajakan atau tawaran seseorang.

Contohnya, kamu bisa menggunakan kalimat seperti ini:

– A: “Mau makan sushi?”
– B: “Naur.”

4. Ratio

Kata “ratio” dalam bahasa gaul merujuk pada perbandingan antara jumlah suka dan komentar pada sebuah unggahan di media sosial. Kata ini digunakan ketika sebuah unggahan memiliki lebih banyak komentar daripada suka.

Contohnya, kamu bisa menggunakan kalimat seperti ini:

– Foto yang diunggahnya di Instagram “ratio” karena mendapatkan lebih banyak komentar daripada suka.

5. Sheesh

“Sheesh” adalah kata yang digunakan untuk mengekspresikan rasa kaget, heran, atau terkejut. Penggunaan kata ini dapat memiliki konotasi positif atau negatif, tergantung pada konteksnya.

Contohnya, kamu bisa menggunakan kalimat seperti ini:

– “Sheesh, aku tidak pernah menyangka kamu bisa bertahan hidup di hutan selama seminggu!”

6. POV

“Pov” merupakan singkatan dari “point of view” yang berarti sudut pandang. Kata ini sering digunakan untuk menuliskan kalimat pengandaian pada situasi tertentu.

Contohnya, kamu bisa menggunakan kalimat seperti ini:

– POV: kamu sedang berada di tengah hutan dan terdengar suara aneh di sekitar kamu.

Penggunaan kata-kata gaul secara teratur dapat membantu pengguna untuk lebih mudah memahami percakapan di media sosial. Namun, pengguna perlu berhati-hati dalam menggunakan kata-kata tersebut, karena beberapa kata dapat memiliki konotasi yang negatif atau kurang sopan.

Pengaruh Sosial Media Terhadap Bahasa Gaul

Sosial media telah menjadi alat yang penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Hal ini mempengaruhi cara kita berkomunikasi, termasuk penggunaan bahasa yang digunakan dalam percakapan di media sosial. Bahasa gaul yang merupakan bahasa informal, telah menjadi bagian dari percakapan di media sosial.

Bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak lama, namun dengan kemajuan teknologi dan penggunaan media sosial, bahasa gaul semakin populer dan sering digunakan. Bahasa gaul terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan tren dan budaya populer saat ini.

Penggunaan bahasa gaul di media sosial juga mempengaruhi penggunaan bahasa sehari-hari. Banyak orang yang menggunakan bahasa gauldalam percakapan sehari-hari mereka, terutama generasi muda. Hal ini dapat menyebabkan pergeseran dalam penggunaan bahasa resmi dan informal di kehidupan sehari-hari.

Tidak hanya itu, penggunaan bahasa gaul di media sosial juga dapat mempengaruhi cara seseorang mengekspresikan diri mereka. Beberapa kata gaul memiliki konotasi negatif atau kurang sopan, sehingga pengguna perlu berhati-hati dalam menggunakan kata-kata tersebut. Sebagai contoh, penggunaan kata “simp” dapat menimbulkan kesan yang negatif terhadap seseorang yang terobsesi dengan seseorang atau sesuatu.

Namun, penggunaan bahasa gaul juga dapat membantu seseorang mengekspresikan diri mereka dengan lebih mudah dan efektif. Bahasa gaul sering digunakan untuk mengekspresikan emosi dan perasaan, seperti kegembiraan, kecewa, atau kaget.

Penutup

Kesimpulannya, pengaruh sosial media terhadap bahasa gaul memang memiliki dampak yang signifikan. Bahasa gaul menjadi semakin populer dan sering digunakan di media sosial, sehingga mempengaruhi cara kita berkomunikasi dan mengekspresikan diri. Namun, pengguna perlu berhati-hati dalam menggunakan kata-kata gaul yang dapat memiliki konotasi negatif atau kurang sopan. Sebagai pengguna media sosial yang baik, kita perlu memilih kata-kata yang tepat dan sopan agar tidak menyinggung perasaan orang lain.

Baca Juga :

Mengungkap Arti Kata “Late Capitalism” yang Lagi Viral di Twitter, Yuk Simak!

Mengenal Arti Kata “Wishlist”, Bahasa Gaul yang Lagi Nge-trend Di Kalangan Gen Z!