Mengungkap Arti Kata “Late Capitalism” yang Lagi Viral di Twitter, Yuk Simak!

Apakah kamu pernah merasa bahwa kehidupanmu terasa seperti di dalam realitas absurd yang tak masuk akal? Mungkin saja kamu tengah mengalami dampak dari Late Capitalism, era kapitalisme tahap akhir yang memengaruhi gaya hidup dan hubungan sosial. Yuk, mari kita simak lebih lanjut!

Apa Itu Late Capitalism?

Siapa bilang Twitter hanya tempat untuk berbincang-bincang tentang hal remeh-temeh? Ternyata, Late Capitalism sedang menjadi bahan perbincangan hangat di jagat maya ini. Istilah yang menggambarkan era kapitalisme tahap akhir ini memang sedang ramai diperbincangkan karena dampaknya yang signifikan terhadap gaya hidup dan hubungan sosial. Penasaran dengan apa itu Late Capitalism dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan kita? Yuk, simak artikel berikut ini!Meski bukan istilah baru, Late Capitalism telah menjadi topik pembicaraan di media sosial karena adanya perubahan-perubahan signifikan dalam sistem ekonomi dan sosial-politik.

Asal Usul Late Capitalism

Secara teoretis, ide Late Capitalism bermuara pada pemikiran Karl Marx yang dijelaskan pada volume ketiga buku “Capital: A Critique of Political Economy”. Marx percaya bahwa kapitalisme atau sistem perputaran modal akan cenderung menghasilkan krisis. Marx memprediksi bahwa kapitalisme akan mengalami kehancuran karena krisis yang dihasilkannya.

Namun, siapa sangka istilah Late Capitalism yang kita kenal saat ini justru pertama kali dicetuskan oleh seorang ekonom sejarah asal Jerman bernama Werner Sombart pada awal abad ke-20. Melalui buku berjudul “Der Moderne Kapitalismus” yang diterbitkan dari 1902 hingga 1927, Sombart menggambarkan Late Capitalism sebagai kondisi menurunnya kondisi ekonomi, politik, dan sosial akibat perang dunia pertama.

Sayangnya, istilah Late Capitalism tidak segera menyebar luas, meski telah ditulis secara gamblang oleh Sombart. Baru pada tahun 1975, ketika muncul buku berjudul “Late Capitalism” karya Ernest Mandel, istilah ini mulai dikenal secara luas. Dalam bukunya, Mandel menggunakan Late Capitalism untuk menggambarkan kondisi ekspansi ekonomi setelah perang dunia kedua.

Late Capitalism dalam Kacamata Jameson

Menurut Fredric Jameson, Late Capitalism adalah sistem ekonomi pasca-industri, di mana barang non-material seperti gaya hidup dapat dikomodifikasi dan dikonsumsi. Siapa bilang hanya barang material yang bisa dijual belikan? Late Capitalism ternyata membawa dampak besar terhadap dunia non-material, seperti citra dan reputasi tokoh publik. Kini, sosial media menjadi salah satu kanal yang paling digunakan untuk memproyeksikan dan memonopoli citra tokoh publik tersebut, bahkan bisa mengkomodifikasi citra tersebut. Dalam era Late Capitalism seperti sekarang, citra tokoh publik bisa menjadi barang dagangan yang menguntungkan.

Dalam kondisi Late Capitalism, keuntungan perusahaan dan individu tertentu terutama di negara-negara Barat semakin meningkat. Hal ini terjadi karena adanya pertumbuhan sirkulasi modal global dan kemunculan perusahaan multinasional.

Dampak Late Capitalism pada Gaya Hidup dan Hubungan Sosial

Adanya proses komodifikasi pada barang non-material dalam Late Capitalism membuat banyak hal yang sebelumnya tak bernilai menjadi bernilai. Hal ini mengubah cara pandang masyarakat terhadap gaya hidup dan hubungan sosial mereka.

Dalam Late Capitalism, gaya hidup dapat menjadi sumber daya ekonomi yang sangat berharga. Misalnya, influencer di media sosial dapat menghasilkan uang dari endorse produk-produk tertentu. Begitu pula dengan hubungan sosial, di mana orang dapat memanfaatkan koneksi mereka untuk memperoleh keuntungan dalam dunia kerja atau bisnis.

Namun, dampak Late Capitalism tidak selalu positif. Adanya komodifikasi pada barang non-material dapat memicu terjadinya realitas absurd atau aneh. Hal ini terjadi ketika barang non-material yang semestinya tak bernilai menjadi bernilai karena proses komodifikasi, seperti pandangan dan dukungan politik.

Kritik Terhadap Late Capitalism

Terdapat kritik yang dilontarkan terhadap Late Capitalism, yaitu bahwa sistem ekonomi ini hanya menguntungkan segelintir orang dan merugikan sebagian besar masyarakat. Late Capitalism juga dianggap sebagai penyebab ketidakadilan sosial dan ketimpangan ekonomi yang semakin memburuk.

Beberapa tokoh mengusulkan alternatif sistem ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan, seperti ekonomi berbasis solidaritas atau ekonomi sosial. Namun, implementasi alternatif sistem ekonomi ini masih menjadi perdebatan dan tantangan tersendiri.

Penutup

Late Capitalism adalah istilah yangdigunakan untuk menggambarkan era kapitalisme tahap akhir yang memengaruhi gaya hidup dan hubungan sosial. Istilah ini bermuara pada pemikiran Karl Marx namun secara istilah dan konsep dibuat oleh Werner Sombart dan dikembangkan oleh Ernest Mandel dan Fredric Jameson. Late Capitalism ditandai dengan kemunculan perusahaan multinasional, pertumbuhan sirkulasi modal global, dan peningkatan keuntungan perusahaan dan individu tertentu terutama di negara-negara Barat.

Dalam kondisi Late Capitalism, barang non-material seperti gaya hidup dapat dikomodifikasi dan dikonsumsi. Hal ini membuat gaya hidup dan hubungan sosial menjadi sumber daya ekonomi yang sangat berharga. Namun, ada dampak negatif dari adanya komodifikasi pada barang non-material, seperti terjadinya realitas absurd atau aneh.

Beberapa tokoh mengkritik Late Capitalism karena dianggap hanya menguntungkan segelintir orang dan merugikan sebagian besar masyarakat. Alternatif sistem ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan seperti ekonomi berbasis solidaritas atau ekonomi sosial telah diusulkan, namun implementasinya masih menjadi perdebatan dan tantangan tersendiri.

Pada akhirnya, Late Capitalism adalah suatu fenomena yang perlu dipahami dan dibahas oleh masyarakat karena memengaruhi banyak aspek kehidupan. Menjadi penting untuk mempertimbangkan dampak positif dan negatif dari sistem ekonomi ini dan mencari cara untuk meminimalkan dampak negatifnya.

Baca Juga :

Mengungkap Arti Kata Inner Child, Bahasa Gaul yang Ramai di Sosmed!

Sudah Tau Belum? Arti Kata PPGTA Dalam Bahasa Gaul Yang Lagi Ramai Di Medsos!