Bahasa gaul selalu menjadi tren di kalangan anak muda, terutama di platform media sosial seperti Twitter dan TikTok. Salah satu istilah bahasa gaul yang sedang viral saat ini adalah “HS Last Ex.”
Kata ini telah menjadi perbincangan hangat di antara pengguna media sosial dan sering digunakan dalam postingan mereka. Namun, apa sebenarnya arti dari HS Last Ex?
Konotasi Negatif HS Last Ex
HS Last Ex adalah istilah bahasa gaul yang berasal dari bahasa Inggris. Meskipun istilah ini viral, penting untuk dicatat bahwa memiliki konotasi negatif. Oleh karena itu, penggunaan kata ini harus dilakukan dengan hati-hati dan disesuaikan dengan konteks yang tepat.
Arti HS Last Ex
HS Last Ex diartikan sebagai aktivitas berhubungan badan yang dilakukan dengan mantan pacar terakhir. Singkatan “HS” sendiri merupakan kependekan dari “Having Sex,” yang berarti berhubungan badan. Sedangkan “Last Ex” merujuk pada mantan pacar terakhir atau kekasih dalam bahasa gaul.
Jadi, jika diartikan secara keseluruhan, HS Last Ex mengacu pada hubungan intim dengan mantan pacar terakhir, tetapi bukan dalam konteks hubungan suami istri. Meskipun kata ini viral, penting untuk diingat bahwa topik ini sensitif dan sebaiknya tidak diumbar atau diperbincangkan secara terbuka di muka umum.
Mengapa Kata HS Last Ex Viral di Media Sosial?
Fenomena HS Last Ex menjadi viral setelah banyak warganet membagikan pengalaman mereka sendiri atau pengalaman orang lain tentang melakukan HS Last Ex dengan mantan kekasih sebelum mantan tersebut menikah dengan orang lain.
Istilah ini sering kali disertai dengan istilah “jatah mantan” dan menjadi kenangan tersendiri bagi orang yang mengalaminya.
Meskipun penggunaan bahasa gaul seperti HS Last Ex dapat menghasilkan konten yang menarik dan viral di media sosial, penting untuk diingat bahwa penggunaan bahasa tersebut juga membawa risiko. Konteks dan sensitivitas harus selalu dipertimbangkan agar tidak menyinggung atau melukai perasaan orang lain.
Bahasa Gaul Viral Lain dengan Konotasi Negatif
Selain HS Last Ex, ada beberapa istilah bahasa gaul lainnya yang juga memiliki konotasi negatif. Di bawah ini adalah beberapa contoh istilah tersebut:
1. Combi
Istilah ini berasal dari bahasa Bugis dan memiliki arti yang kurang pantas atau berkonotasi negatif. Istilah ini digunakan untuk mengatai atau mengumpat, terutama terkait dengan salah satu bagian tubuh wanita.
2. Kiw Kiw
Istilah ini digunakan untuk menggoda seseorang atau sebagai candaan. Namun, jika dilontarkan kepada orang asing atau orang yang tidak dikenal, dapat dianggap sebagai ucapan cat calling atau pelecehan.
3. Sasimo
Kata ini berasal dari kode angka “2421m4,” yang merupakan singkatan dari “Sana Sini Mau” dengan makna “murahan.” Istilah ini merujuk kepada orang yang dengan mudah terlibat dalam hubungan dengan siapa pun tanpa mempertimbangkan alasan atau kualitas hubungan tersebut.
4. Prot Prot
stilah ini adalah plesetan dari kata “crot crot,” yang merupakan istilah untuk ejakulasi atau semburan air mani saat berhubungan intim. Penggunaannya dapat menjadi isyarat atau kode antara pasangan untuk melakukan hubungan badan.
5. Sagapung
Kata ini adalah singkatan dari “Sang3 Nggak Tertampung” dan merujuk pada perasaan nafsu seseorang yang tengah memuncak. Istilah ini mengacu pada keinginan seseorang untuk berhubungan intim atau kegiatan seksual. Meskipun populer di media sosial, istilah ini masih dianggap tabu di kalangan masyarakat, terutama orang tua.
Bahasa gaul selalu menjadi bagian dari budaya populer di media sosial, dan istilah-istilah baru terus bermunculan. Salah satu istilah bahasa gaul yang viral saat ini adalah “HS Last Ex,” yang mengacu pada hubungan intim dengan mantan pacar terakhir sebelum ia menikah dengan orang lain.
Meskipun istilah ini viral, penting untuk diingat bahwa memiliki konotasi negatif dan sensitivitas serta konteks harus dipertimbangkan saat menggunakannya.
Selain HS Last Ex, ada juga beberapa istilah bahasa gaul lainnya dengan konotasi negatif seperti “Combi,” “Kiw Kiw,” “Sasimo,” “Prot Prot,” dan “Sagapung.”
Penting untuk memahami makna dan implikasi dari istilah-istilah tersebut sebelum menggunakannya agar tidak menyinggung atau melukai perasaan orang lain.