Menyingkap Makna dan Arti Kata “Body Shaming” dan Dampaknya pada Kesehatan Mental Manusia

Dalam era yang semakin terkoneksi dan didominasi oleh media sosial, masalah body shaming telah menjadi perhatian serius dalam masyarakat.

Body shaming dapat diartikan sebagai perilaku negatif yang mengkritik atau mengomentari fisik atau tubuh seseorang maupun diri sendiri.

Hal ini dapat terjadi baik secara langsung maupun melalui media online. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna body shaming, ciri-ciri perilaku tersebut, serta dampaknya yang merugikan pada kesehatan mental.

Apa Itu Body Shaming?

Menyingkap Makna dan Arti Kata "Body Shaming" dan Dampaknya pada Kesehatan Mental Manusia

Body shaming melibatkan berbagai tindakan yang merendahkan bentuk atau ukuran tubuh seseorang. Bentuk-bentuk bullying ini dapat dilakukan oleh orang terdekat seperti keluarga, teman, atau bahkan oleh orang yang tidak dikenal di dunia maya.

Contohnya adalah mengkritik penampilan fisik seseorang, membandingkan tubuh dengan orang lain, dan sebagainya. Fenomena body shaming terus berlanjut karena adanya konsep kecantikan dan ketampanan yang sering kali didasarkan pada kulit yang cerah, bebas noda atau jerawat, rambut lurus, dan sebagainya.

Konsep yang tidak sehat ini mendorong banyak orang, terutama generasi muda, untuk mencapai tampilan ideal tersebut dengan cara yang seringkali tidak sehat, seperti diet ketat tanpa memperhatikan kesehatan atau menggunakan produk yang berbahaya.

Ciri-Ciri Perilaku Body Shaming

Perilaku body shaming sering kali tidak disadari oleh pelakunya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri perilaku body shaming yang perlu diwaspadai:

  1. Menganggap tubuh sendiri atau orang lain sebagai yang paling gemuk, padahal kenyataannya tidak demikian. Komentar semacam ini dapat sangat menyakitkan bagi orang lain dan mempermalukan mereka yang memiliki berat badan berlebih.
  2. Mendorong orang lain untuk rajin berolahraga. Meskipun Anda mungkin bermaksud memberikan informasi yang berguna tentang kebugaran, teman Anda mungkin merasa tersinggung dan menganggap Anda menyuruhnya berolahraga karena anggapan bahwa tubuhnya gemuk.
  3. Menganggap tubuh sendiri sebagai yang paling ideal dibandingkan dengan orang lain.
  4. Sering mengomentari makanan yang dikonsumsi oleh orang lain.

Dampak Body Shaming pada Kesehatan Mental

Body shaming dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan mental seseorang. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat timbul akibat body shaming:

1. Depresi

Body shaming dapat menyebabkan seseorang mengalami depresi, terutama pada kalangan remaja. Tindakan ini awalnya melukai harga diri seseorang dan dapat menyebabkan rasa malu, putus asa, dan bahkan kebencian terhadap tubuhnya sendiri.

Jika emosi negatif ini tidak ditangani dengan tepat, korban dapat mengalami depresi berat dan bahkan berpikir untuk bunuh diri.

2. Gangguan makan

Body shaming juga dapat memicu gangguan makan seperti bulimia dan anoreksia. Komentar-komentar yang merendahkan tubuh dapat mempengaruhi psikologis seseorang sehingga mereka mengabaikan kesehatan dan berat badan yang sehat.

Korban body shaming yang diolok karena tubuhnya gemuk atau kurus mungkin merasa frustrasi dan berusaha untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara yang tidak sehat, seperti makan berlebihan atau bahkan malnutrisi.

3. Gangguan kecemasan dan serangan panik

Korban yang terus menerima body shaming secara berkelanjutan dapat mengalami kerusakan harga diri yang serius, kurangnya keyakinan diri, dan perasaan tidak berharga. Hal ini dapat membuat mereka menarik diri dari interaksi sosial, mengisolasi diri, danmengalami gangguan kecemasan serta serangan panik.

4. Gangguan citra tubuh yang negatif

Body shaming dapat menyebabkan gangguan citra tubuh yang negatif. Seseorang mungkin mengembangkan persepsi yang tidak akurat tentang tubuhnya sendiri dan melihat dirinya sebagai tidak menarik atau tidak layak. Hal ini dapat mengganggu hubungan sosial, hubungan intim, dan kehidupan sehari-hari secara umum.

5. Rendahnya kepercayaan diri

Body shaming dapat merusak kepercayaan diri seseorang. Ketika seseorang terus-menerus dikritik atau diolok karena penampilan fisiknya, mereka mungkin merasa tidak aman dan tidak puas dengan diri sendiri.

Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk mencapai potensi penuh mereka dan merasa bahagia dengan siapa mereka sebenarnya.

Mengatasi Body Shaming dan Mempromosikan Body Positivity

Untuk mengatasi body shaming dan mempromosikan body positivity, kita perlu mengambil langkah-langkah berikut:

1. Pendidikan dan Kesadaran

Penting untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif dari body shaming. Pendidikan tentang keragaman tubuh dan pentingnya menerima diri sendiri dan orang lain seperti apa adanya dapat membantu mengubah persepsi yang salah tentang kecantikan dan penampilan.

2. Membangun Rasa Percaya Diri

Mendorong orang untuk membangun rasa percaya diri yang kuat tidak hanya berdasarkan penampilan fisik, tetapi juga pada prestasi, bakat, kepribadian, dan nilai-nilai lainnya. Menghargai kualitas dalam diri sendiri dan orang lain di luar penampilan fisik adalah langkah penting dalam memerangi body shaming.

3. Mendukung Gerakan Body Positivity

Berpartisipasi dalam gerakan body positivity dan mendukung kampanye yang mempromosikan penerimaan tubuh yang sehat dan positif dapat membantu mengubah persepsi masyarakat secara keseluruhan.

4. Menghindari Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Menghentikan kebiasaan membandingkan diri dengan standar kecantikan yang tidak realistis. Setiap orang unik dengan bentuk dan ukuran tubuh yang berbeda, dan itu adalah hal yang indah.

5. Mengubah Bahasa dan Perilaku

Penting untuk memeriksa bahasa dan perilaku kita sendiri dan memastikan bahwa kita tidak terlibat dalam body shaming. Hindari mengkritik penampilan fisik orang lain atau diri sendiri, dan berfokuslah pada hal-hal yang positif dan membangun.

Body shaming adalah fenomena yang merugikan kesehatan mental individu dan masyarakat secara keseluruhan. Dampak negatifnya meliputi depresi, gangguan makan, gangguan kecemasan, rendahnya kepercayaan diri, dan gangguan citra tubuh yang negatif.

Penting bagi kita untuk mengubah persepsi dan perilaku kita terkait dengan penampilan fisik, serta mendukung gerakan body positivity agar semua orang merasa diterima dan dihargai seperti apa adanya.

Baca Juga :

Mengungkap Misteri di Balik Arti Kata “Mascara” dalam Bahasa Gaul Viral di TikTok

Penjelasan Arti Kata “Spek Bidadari” dalam Bahasa Gaul Viral di Media Sosial