Dalam sebuah hubungan, kita sering kali menemukan perilaku atau kebiasaan pasangan yang dianggap aneh atau tidak biasa. Beberapa perilaku tersebut mungkin tergolong red flag atau tanda-tanda hubungan yang toksik dan harus dihindari. Namun, ada juga perilaku atau kebiasaan pasangan yang dianggap netral, tidak baik dan tidak buruk, dan sering disebut sebagai beige flag.
Apa Itu Beige Flag?
Beige flag adalah istilah gaul yang digunakan untuk merujuk pada perilaku atau kebiasaan pasangan yang dianggap netral, tidak baik dan tidak buruk. Istilah ini digunakan ketika seseorang merasa ragu atau bingung tentang keanehan atau ketidakbiasaan pasangan, namun masih dapat ditoleransi. Beige flag berada di antara “red flag” dan “green flag”. Red flag adalah tanda-tanda hubungan toksik yang harus dihindari, sementara green flag menandakan hubungan yang sehat dan positif.
Contoh Beige Flag dan Dampaknya pada Hubungan
Beberapa contoh beige flag yang sering dibicarakan di media sosial adalah kebiasaan aneh dalam makanan atau minuman, selera musik yang tidak biasa, pola pose foto yang berulang, dan kebiasaan mengabaikan pesan atau panggilan telepon. Meskipun kebiasaan ini dianggap tidak biasa atau aneh, namun masih dapat ditoleransi dan tidak menjadi alasan untuk memutuskan hubungan.
Namun, beige flag juga dapat berubah menjadi red flag, tergantung pada dampak dan frekuensi perilaku tersebut. Misalnya, kebiasaan mengabaikan pesan atau panggilan telepon dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidakpercayaan pada pasangan. Kebiasaan aneh dalam makanan atau minuman dapat menjadi sumber konflik jika pasangan memiliki selera yang berbeda.
Dalam beberapa kasus, beige flag juga dapat menjadi indikator bahwa pasangan tidak berusaha untuk memperlihatkan kepribadian dan minat yang sebenarnya. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya getaran balik yang tepat antara pasangan.
Bagaimana Mengatasi Beige Flag dalam Hubungan?
Jika Anda atau pasangan memiliki kebiasaan atau perilaku yang dianggap beige flag, ada beberapa cara untuk mengatasi dan memperbaikinya. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan:
1. Berkomunikasi dengan baik
Komunikasi yang baik antara pasangan sangatlah penting. Bicarakan secara terbuka dan jujur tentang kebiasaan atau perilaku yang menimbulkan beige flag. Jangan jadikan hal ini sebagai sumber konflik, namun sebagai kesempatan untuk memperbaiki hubungan.
2. Cobalah untuk memahami pasangan
Terkadang, kebiasaan atau perilaku yang dianggap aneh oleh satu orang mungkin sangat penting bagi orang lain. Cobalah untuk memahami alasan di balik kebiasaan atau perilaku tersebut dan cari cara untuk dapat menerima atau mengakomodasi kebiasaan tersebut.
3. Cari solusi bersama
Jika kebiasaan atau perilaku pasangan mengganggu atau menyebabkan ketidaknyamanan pada pasangan, cobalah untuk mencari solusi bersama untuk mengatasi atau mengubah kebiasaan tersebut.
4. Terima pasangan dengan segala kelebihan dan kekurangannya
Ingatlah bahwa tidak ada hubungan yang sempurna dan setiap pasangan memiliki keunikan dan kebiasaan masing-masing. Penting untuk dapat menerima dan menghargai pasangan dengan segala kelebihan dan kekurangannya, selama kebiasaan atau perilaku tersebut tidak merugikan atau merusak hubungan.
Penutup
Beige flag adalah perilaku atau kebiasaan pasangan yang dianggap netral, tidak baik dan tidak buruk. Meskipun kebiasaan ini sering dicap aneh dan dipertanyakan, namun masih dapat ditoleransi dan tidak menjadi alasan untuk memutuskan hubungan. Namun, beige flag juga dapat berubah menjadi red flag tergantung pada dampak dan frekuensi perilaku tersebut. Penting untuk mengatasi dan memperbaiki kebiasaan atau perilaku yang menimbulkan beige flag dengan cara berkomunikasi yang baik, saling memahami, mencari solusi bersama, dan menerima pasangan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dengan begitu, hubungan dapat tetap sehat dan positif, dan pasangan dapat tumbuh bersama sebagai individu yang lebih baik.
Baca Juga :
Sudah Tau Arti Kata “Y2K”? Perpaduan Gaya Retro dan Futuristik yang Kembali Viral di TikTok