Ketika berinteraksi sosial, manusia sering kali saling membutuhkan satu sama lain. Namun, terkadang seseorang tidak menunjukkan sifat aslinya karena takut akan ditolak atau tidak disukai oleh orang lain.
Istilah “people pleaser” menjadi populer dan viral di media sosial sebagai gambaran orang-orang yang cenderung menyenangkan orang lain, namun seringkali mengorbankan kebutuhan dan kebahagiaan diri sendiri.
Apa Itu People Pleaser?
People pleaser adalah istilah dalam Bahasa Inggris yang berarti “orang yang menyenangkan”. Maksud dari orang yang menyenangkan di sini adalah seseorang yang dengan tulus membuat orang lain senang dengan kehadirannya, dan tidak dianggap sebagai beban.
Meskipun setiap orang memiliki sifat yang bisa menyenangkan bagi orang lain, people pleaser cenderung menunjukkan sifat-sifat tersebut secara berlebihan, bahkan hingga membohongi diri sendiri.
Ciri-Ciri People Pleaser
Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang umum dimiliki oleh orang yang termasuk dalam kategori people pleaser:
1. Sulit Menolak Permintaan Orang Lain
People pleaser seringkali kesulitan untuk mengatakan “tidak” ketika ada permintaan dari orang lain. Mereka cenderung mengorbankan waktu dan energi mereka untuk memenuhi keinginan orang lain.
2. Selalu Meminta Maaf
People pleaser cenderung sering meminta maaf, meskipun mereka bukanlah penyebab kesalahan atau masalah yang terjadi. Mereka merasa perlu meminta maaf agar orang lain tetap menyukai mereka.
3. Sulit Mengungkapkan Keinginan Pribadi
People pleaser jarang mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Mereka lebih fokus pada keinginan orang lain dan takut untuk mengungkapkan keinginan mereka sendiri karena khawatir akan mengecewakan orang lain.
4. Memprioritaskan Orang Lain
People pleaser selalu memprioritaskan kebutuhan dan kebahagiaan orang lain di atas diri mereka sendiri. Mereka cenderung mengabaikan kepentingan pribadi demi membuat orang lain senang.
5. Menghindari Konflik
People pleaser takut akan konflik dan menghindari menunjukkan sifat yang tidak menyenangkan agar tetap diterima di lingkungan sekitar.
Dampak Negatif Menjadi People Pleaser
Meskipun niatnya baik, menjadi people pleaser dapat memiliki dampak negatif pada diri sendiri. Beberapa dampak negatif yang mungkin dialami oleh people pleaser antara lain:
1. Kehilangan Jati Diri
People pleaser seringkali lupa menjadi diri mereka sendiri karena terlalu fokus pada keinginan orang lain. Mereka mengorbankan kebutuhan dan kebahagiaan pribadi demi menyenangkan orang lain.
2. Rendahnya Percaya Diri
Kebiasaan menyenangkan orang lain seringkali membuat people pleaser merasa tidak percaya diri. Mereka takut kehilangan teman atau dianggap tidak berguna jika tidak selalu menyenangkan orang lain.
3. Pengorbanan yang Berlebihan
People pleaser cenderung mengorbankan waktu, energi, dan keinginan pribadi mereka untuk orang lain. Mereka seringkali merasa terbebani dan sulit untuk membahagiakan diri sendiri.
4. Dimanfaatkan oleh Orang Lain
Karena sifat mereka yang selalu menyenangkan, people pleaser seringkali dimanfaatkan oleh orang lain. Mereka dapat kehilangan energi sosial mereka dengan melakukan kegiatan yang tidak disukai hanya untuk memenuhi keinginan orang lain.
Berhenti Menjadi People Pleaser
Jika Anda merasa menjadi people pleaser dan ingin berhenti mengorbankan kebutuhan pribadi demi menyenangkan orang lain, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
1. Sadari Pentingnya Diri Sendiri
Sadarilah bahwa diri Anda sendiri jauh lebih penting daripada memenuhi keinginan orang lain. Menempatkan kepentingan dan kebahagiaan pribadi sebagai prioritas adalah langkah pertama dalam berhenti menjadi people pleaser.
2. Belajar Mengatakan “Tidak”
Latih diri Anda untuk mengatakan “tidak” ketika Anda merasa tidak mampu atau tidak ingin memenuhi permintaan orang lain. Ingatlah bahwa Anda memiliki hak untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan keinginan orang lain.
3. Kenali dan Ungkapkan Keinginan Pribadi
Sadari apa yang Anda inginkan dan pelajari untuk mengungkapkannya dengan jujur. Identifikasi keinginan dan kebutuhan Anda sendiri, dan berani mengungkapkannya kepada orang lain.
4. Jaga Batasan Pribadi
Tetapkan batasan yang jelas dalam hubungan Anda dengan orang lain. Tentukan apa yang dapat Anda lakukan dan apa yang tidak dapat Anda lakukan. Ingatlah bahwa Anda tidak bertanggung jawab untuk memenuhi semua keinginan orang lain.
5. Tingkatkan Percaya Diri
Bangun rasa percaya diri Anda dengan mengakui kualitas dan kemampuan yang Anda miliki. Terima diri Anda apa adanya dan hargai kontribusi yang Anda berikan.
6. Jaga Keseimbangan
Pelajari untuk menyeimbangkan kebutuhan orang lain dengan kebutuhan pribadi. Berikan perhatian dan dukungan kepada orang lain, tetapi jangan mengabaikan kesejahteraan dan kebahagiaan diri sendiri.
7. Carilah Dukungan
Jika Anda merasa sulit mengubah kebiasaan menjadi people pleaser, carilah dukungan dari orang-orang terdekat Anda. Diskusikan perasaan dan tantangan yang Anda hadapi, dan mintalah dukungan mereka dalam membangun kebiasaan yang lebih sehat.
Menghentikan kebiasaan menjadi people pleaser bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan kesadaran dan langkah-langkah yang tepat, Anda dapat memulai perjalanan menuju menghormati dan memprioritaskan diri sendiri. Ingatlah bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan pribadi adalah penting, dan Anda berhak untuk menjadi diri Anda yang sejati.