Patah hati. Suatu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi banyak orang, terutama remaja di masa kini. Mungkin Anda juga pernah merasakan sensasi luka yang dalam ketika hati Anda hancur berkeping-keping. Patah hati sering kali dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Bahkan, bukanlah hal yang aneh jika sebagian dari kita merasa bahwa kesedihan dan patah hati sebenarnya layak untuk dinikmati. Namun, tahukah Anda apa sebenarnya arti dari patah hati?
Apa Itu Patah Hati?
Patah hati adalah sebuah fenomena kompleks yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Bagi banyak orang, patah hati adalah sebuah perasaan sakit yang dalam, seperti teriris-iris oleh pisau yang tajam.
Namun, dalam dunia medis, patah hati memiliki istilah yang menarik, seperti stress-induced cardiomyopathy, takotsubo cardiomyopathy, atau broken heart syndrome. Istilah-istilah ini menggambarkan bagaimana patah hati dapat mempengaruhi kesehatian fisik kita.
Mengapa Kita Bisa Patah Hati?
Ketika kita sedang jatuh cinta atau merasa bahagia, tubuh kita melepaskan senyawa kimia seperti dopamine, adrenaline, dan norepinephrine. Dopamine adalah hormon yang membuat kita merasa bahagia dan tergantung pada perasaan tersebut.
Namun, ketika patah hati, tubuh kita kehilangan neurotransmitter pengantar perasaan bahagia tersebut, yang mengakibatkan berkurangnya hormon dopamine.
Hal ini menyebabkan otak kita menafsirkannya sebagai sakit fisik dan kelelahan. Itulah sebabnya mengapa ketika patah hati, kita merasa sakit dan mudah lelah.
Di sisi lain, patah hati juga menghasilkan hormon stres seperti kortisol dan epinephrine, yang dapat menyebabkan sakit kepala, nyeri dada, kejang, dan kelelahan.
Hormon-hormon ini juga mempengaruhi pola makan kita. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika saat patah hati, kita kehilangan nafsu makan atau justru ingin makan segala sesuatu yang ada di depan kita.
Selain itu, patah hati juga memengaruhi jantung kita. Bagian jantung tertentu akan membesar dan tidak memompa darah dengan optimal, sementara bagian jantung lainnya akan berfungsi normal atau bahkan lebih kuat dari biasanya. Inilah yang menyebabkan kita merasakan sesak di dada dan detak jantung yang lebih cepat.
Hubungan Otak dan Patah Hati
Ketika patah hati, otak kita berperan penting dalam mengatur emosi dan belajar dari pengalaman masa lalu. Namun, terkadang otak kita juga cenderung memicu kita untuk melakukan hal-hal yang ekstrem, seperti overthinking, merasa bersalah, menghukum diri sendiri, bahkan melampiaskan emosi dengan cara yang negatif.
Hal ini dapat menyebabkan perasaan yang tidak stabil dan menghambat kemampuan otak untuk berpikir secara jernih. Namun, tidak perlu khawatir. Otak manusia sebenarnya memiliki kemampuan untuk bangkit dari kesedihan dan patah hati.
Otak kita memiliki ketahanan yang memungkinkan kita untuk pulih dari luka tersebut. Saat kita patah hati, otak kita secara alami mengubah lingkungan internalnya sebagai mekanisme untuk menerima kenyataan.
Cara Menghadapi Patah Hati dengan Bijak
Ketika kita sedang patah hati, penting bagi kita untuk melakukan hal-hal yang positif. Mendekatkan diri kepada Tuhan, melakukan aktivitas yang mengurangi hormon kortisol dan meningkatkan hormon dopamine dan serotonin, seperti makancokelat atau berolahraga, serta mencari dukungan dari orang-orang terdekat dapat membantu dalam proses penyembuhan.
Selain itu, penting juga untuk memberi diri waktu dan ruang untuk menyembuhkan. Setiap orang memiliki waktu yang berbeda dalam proses pemulihan dari patah hati. Menghormati dan menghargai perasaan kita sendiri, serta memperhatikan kebutuhan fisik dan emosional kita adalah langkah yang penting dalam mengatasi patah hati.
Mengalami patah hati juga bisa menjadi kesempatan bagi kita untuk belajar lebih banyak tentang diri kita sendiri dan mengembangkan kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup.
Dalam proses penyembuhan, kita dapat memperkuat rasa percaya diri, membangun hubungan yang lebih baik dengan diri sendiri dan orang lain, serta mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang kita inginkan dalam hubungan dan kehidupan kita.
Patah hati adalah bagian alami dari kehidupan manusia. Meskipun terasa menyakitkan, patah hati dapat membawa pertumbuhan dan transformasi pribadi yang signifikan.
Jika kita menghadapinya dengan bijak dan memberi diri kesempatan untuk menyembuhkan, kita dapat mengungkap misteri dan keajaiban di balik luka cinta.
Baca Juga :
Ternyata Ini Arti Kata Photobomb, Istilah Hits di Media Sosial dan Contoh Kalimatnya
Arti Kata Gaul “Caper” yang Viral di Medsos, Simak Tips Menarik Perhatian Gebetan Tanpa Lebay!