Arti Jomo Arti Fomo Lengkap untuk Pahami Arti Hidup

Tentu kamu sudah sering mendengar istilah FOMO yang tengah jadi trend dan jadi pembicaraan di berbagai kalangan masyarakat. Namun, bagaimana dengan arti JOMO?
Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan share pada kamu mengenai dua istilah ini yang diilustrasikan sebagai dua sisi yang sangat berbeda. Pastinya kamu harus mengetahui lebih jauh supaya kamu paham mengenai berbagai sisi kehidupan manusia dan cara mengatasinya.

Tak perlu berlama-lama, mari kita simak arti JOMO dan arti FOMO secara lebih mendetail!

Arti FOMO

Mari kita mulai artikel ini dengan pembahasan mengenai FOMO. Pada dasarnya, FOMO ini adalah singkatan dari Fear of Mising Out. Yang mana istilah ini diartikan sebagai keinginan dari seseorang untuk selalu terkoneksi dengan internet dengan tujuan supaya tidak ketinggalan trend terbaru dan sesuatu yang sedang viral.

Dalam sejarahnya, FOMO ini merupakan sebuah istilah yang pertama kali dikemukakan dr. Andrew K. Przybylski di tahun 2013. Dalam ilmu psikologi, mungkin artinya sedikit berbeda, tetapi jika dihubungkan dengan fenomena masa kini bisa sangat relate. FOMO menurut psikologi adalah kekhawatiran seseorang mengenai pengalaman berharga yang dilakukan orang lain tanpa dirinya hadir di situasi itu.

Dengan adanya perkembangan teknologi yang massif, maka hadirnya media sosial jadi penyebab utama adanya FOMO. Dimana media sosial terlalu over sharing terhadap aktivitas yang kebanyakan adalah peristiwa menyenangkan. Maka dari itu, penggunaan media sosial yang berlebihan bisa menimbulkan rasa takut ketinggalan terhadap sesuatu.

Penyebab FOMO

Dari riset yang diterbitkan pada jurnal Human Behavior and Emerging technology di 2019, menyebutkan jika penyebab FOMO terbesar adalah waktu yang dihabiskan pada media sosial terlalu lama. Sehingga, muncul juga efek lainnya seperti stress, depresi, dan kecemasan.

Dengan adanya fenomena ini, maka muncul juga perasaan terisolasi, kesepian, suasana hati yang negatif, serta tingkat kepuasan hidup yang sangat rendah. Perasaan ini muncul akibat kamu mengenal dunia dari sudut pandang yang salah. Maka dari itu, hadirlah sebuah istilah baru yang bernama JOMO atau Joy of Missing Out.

Perihal JOMO, akan kita bahas pada poin selanjutnya!

Arti JOMO

Tentunya, untuk membahas JOMO, kamu perlu tahu definisinya terlebih dahulu. Berdasarkan informasi dari Psychology Today, JOMO merupakan perasaan dimana kamu merasa cukup atas semua yang kamu miliki sehingga bisa hidup maksimal pada hari ini.

Jika membahas tentang istilah ini, tentu ada kaitan erat dengan diri sendiri yang tidak pernah membanding-bandingkan dengan orang lain. Sehingga, kamu lebih bisa memperhatikan penggunaan waktu yang tepat. Selain itu, kamu juga bisa dengan mudah mengatakan “tidak” terhadap sesuatu yang tidak mau kamu lakukan.

Jadi, bisa dibilang bahwa arti JOMO dan arti FOMO sangat bertentangan. JOMO menjadi pengobat dari rasa FOMO yang muncul dalam diri sendiri. Jika FOMO lebih fokus terhadap hal yang dimiliki oleh orang lain, maka JOMO menekankan rasa cukup atas semua yang sudah kamu miliki.

Meskipun pada akhirnya kamu harus memiliki rasa Joy of Missing Out, bukan berarti kamu menghentikan cita-cita karena sudah merasa cukup. Kamu tetap harus berusaha jadi dirimu yang lebih baik tanpa harus membandingkan dengan orang lain. Yang perlu kamu taklukkan adalah dirimu sendiri, sehingga kamu bisa jadi dirimu dalam versi terbaik.

Tips Agar Bisa Mencapai Perasaan JOMO

Untuk bisa menjalankan Joy of Missing Out, tentunya harus mulai kamu latih karena perasaan ini tidak akan hadir begitu saja. Melainkan ada tahap-tahap yang harus kamu lalui. Lantas, apa saja tips dan trik untuk menjalankan hal ini? Yuk, simak di bawah ini:

  1. Pahami Kemauan dan Fokus untuk Mengejarnya

Ketika orang lain yang ada di sekitarmu mendapatkan pencapaian tertentu, maka sangat mungkin untuk timbul rasa ketertinggalan. Namun, kamu bisa mencegah perasaan itu apabila kamu benar-benar tahu apa yang kamu inginkan. Jadi, pastikan kamu tidak hanya mengikuti kebiasaan atau trend yang sedang terjadi.

Setelah itu, fokuslah untuk mengejar kemauan tersebut tanpa harus terpengaruh oleh peristiwa yang terjadi di sekitar. Lakukan dengan langkah nyata dan konsisten supaya tujuan bisa cepat tercapai.

  1. Mengurangi Akses Terhadap Media Sosial

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa penyebab terbesar dari fear of missing out adalah akses media sosial yang berlebihan. Sebaiknya, mulai sekarang kamu kurangi. Pasalnya, di media sosial, setiap orang akan menampilkan sisi terbaik dari hidupnya. Padahal, setiap orang selalu mempunyai sisi kurang baik yang disembunyikan.

Maka dari itu, mulailah untuk mengurangi frekuensi untuk membuka media sosial. Akan lebih baik jika kamu mengalokasikan waktu untuk melakukan hobi ataupun mengejar hal yang kamu impikan.

  1. Miliki Rasa “Tidak Perlu Segalanya”

Agar kamu bisa mencapai rasa JOMO dan meninggalkan FOMO, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah menyadari bahwa kebutuhan itu terbatas, sedangkan keinginan itu tidak terbatas. Maka dari itu, kamu harus mengerti bahwa tidak segala yang ada di dunia ini harus kamu miliki. Apalagi hal-hal yang hanya terlintas sebentar di kepalamu.

Maka dari itu, belajarlah untuk Menyusun prioritas agar kebutuhan bisa tercukupi. Sehingga, yang kamu usahakan bukan hanya sekadar keinginan tetapi lebih ke hal-hal urgent di dalam hidup.

  1. Membuat Jurnal

Supaya kamu bisa merasakan joy of missing out, maka mulailah menulis jurnal setiap hari. Tulislah hal-hal baik yang telah kamu alami dalam sehari. Cukup tulis tiga hal saja dalam sehari. Tulis juga hal yang kamu takutkan namun tidak benar-benar terjadi. Dengan begitu, fear of missing out yang kamu alami bisa berkurang.

  1. Menikmati Setiap Proses

Dalam menghadapi dunia agar kamu terhindar dari depresi akibat fear of missing out, maka menikmati proses dalam hidupmu akan jadi pengobat yang sempurna. Rasakan dan nikmati ketika kamu sarapan, bangun pagi, beribadah, hingga berangkat ke tempat kerja.

Buatlah pikiran yang positif bahwa yang sedang kamu lakukan adalah sebuah berkah dan rezeki. Bukan sekadar kewajiban dan beban hidup. Dengan begitu, hidup akan terasa lebih nikmat dan ringan.

  1. Rumput Tetangga tak Selalu Hijau

Untuk membentuk JOMO, kamu harus mulai melepaskan bayang-bayang orang lain dalam hidup. Hidup sangat singkat jika dijadikan perlombaan, siapa yang lebih sukses, siapa yang mencapai tingkat tertinggi, dan sebagainya.

Kamu harus mulai memberikan value pada kehidupan sendiri dengan cara masing-masing. Tanpa harus ada rasa takut tertinggal dengan orang lain. Kamu sendiri yang berhak menentukan waktu terbaik untuk mencapai kebahagiaan. Sebab, yang terlihat baik pun tidak sepenuhnya baik karena rumput tetangga tak selalu hijau.

Demikian penjelasan mengenai arti JOMO arti FOMO yang bisa kamu ambil pelajarannya. Pastikan untuk menghargai setiap hal yang terjadi dalam hidup. Sehingga, tercipta joy of missing out tanpa harus membandingkan diri dengan orang lain, tanpa harus takut tertinggal dari orang lain. Sebab, kamu berharga dengan waktu dan prosesmu sendiri.

Semoga bermanfaat dan selamat merenung!