Siklon tropis merupakan sebuah badai berkekuatan besar yang tumbuh di perairan laut, berbeda dengan tornado yang berkembang di daratan. Bagi negara maritim seperti Indonesia, pertumbuhan siklon tropis merupakan hal yang harus diwaspadai mengingat batas wilayahnya yang dikelilingi oleh laut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Centre (TCWT) bertugas mendeteksi fenomena siklon ini. Potensi hujan lebat, gelombang tinggi, dan angin kencang menjadi perhatian utama dalam pengamatan BMKG.
Apa Itu Siklon Tropis?
Siklon tropis secara teknis adalah sebuah sistem tekanan rendah non-frontal yang tumbuh di atas perairan hangat, dengan skala sinoptik. Siklon ini memiliki wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin mencapai maksimum 34 knot di lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusat.
Siklon tropis memiliki masa hidup berkisar antara tiga hingga 18 hari, tergantung pada energi yang diperoleh dari lautan hangat. Ketika siklon ini memasuki wilayah perairan dengan suhu dingin atau daratan, energinya akan melemah atau bahkan punah.
Ciri Khas Siklon Tropis
Siklon tropis memiliki ciri khas tersendiri tergantung pada belahan bumi di mana mereka terbentuk. Di belahan bumi utara, siklon ini berputar searah jarum jam dan umumnya bergerak ke arah barat laut atau barat.
Sementara itu, di belahan bumi selatan, siklon tropis berputar berlawanan arah jarum jam dan cenderung bergerak ke arah barat atau barat daya.
Proses Terbentuknya Siklon Tropis
Pembentukan siklon tropis mengikuti daur hidup yang terbagi menjadi empat tahapan: pembentukan, belum matang, matang, dan pelemahan. Tahap pembentukan ditandai dengan adanya gangguan atmosfer dan wilayah konvektif dengan awan Cumulonimbus.
Pada tahap belum matang, sabuk perawanan mulai terbentuk secara teratur dan tekanan udara di permukaan mulai menurun.
Tahap matang ditandai dengan kondisi perawanan yang stabil dan simetris, serta adanya mata siklon yang jelas terlihat. Terakhir, tahap pelemahan atau punah terjadi ketika siklon melewati wilayah yang tidak mendukung perkembangannya.
Penyebab Terjadinya Siklon Tropis
Beberapa faktor menjadi penyebab terjadinya siklon tropis, antara lain suhu permukaan laut minimal 26,5 derajat Celsius dalam kedalaman hingga 60 meter.
Wilayah konvektif kuat dengan awan Cumulonimbus juga menjadi penanda terjadinya siklon, serta kondisi atmosfer yang lembab hingga ketinggian sekitar lima kilometer.
Siklon tropis umumnya terjadi di luar garis khatulistiwa, sekitar 500 km dari garis tersebut. Gangguan atmosfer berupa perubahan kondisi angin dekat permukaan bumi juga berperan dalam pembentukan siklon.
Dampak Siklon Tropis
Siklon tropis dapat menimbulkan dampak yang signifikan pada wilayah yang dilaluinya. Dampak yang mungkin terjadi meliputi gelombang badai atau storm surge, gelombang tinggi, angin kencang, dan hujan deras.
Indonesia sering kali mengalami dampak dari siklon tropis, seperti yang terjadi pada siklon tropis Kirrily di Laut Banda, Kepulauan Kai pada tahun 2009. Dampak tidak langsung juga dapat dirasakan melalui perubahan kondisi cuaca di wilayah Indonesia, walaupun tidak berada di jalur lintasan siklon.
Perlindungan dan Peringatan Dini
Untuk melindungi diri dari dampak siklon tropis, ada beberapa tindakan yang dapat diambil:
1. Mengikuti informasi dan peringatan dari BMKG
Penting untuk selalu memantau perkembangan cuaca dan peringatan siklon tropis yang dikeluarkan oleh BMKG. Mereka akan memberikan informasi terkini tentang perkembangan siklon dan memberikan peringatan dini jika ada ancaman bagi wilayah tertentu.
2. Evakuasi dini jika diperlukan
Jika Anda berada di wilayah yang berpotensi terkena dampak siklon tropis, ikuti instruksi dan perintah evakuasi yang diberikan oleh pihak berwenang. Jangan menunda-nunda evakuasi jika dipandu untuk melakukannya.
3. Persiapkan perlengkapan darurat
Siapkan perlengkapan darurat seperti makanan, air bersih, obat-obatan, pakaian, dan perlengkapan medis yang diperlukan. Pastikan Anda memiliki persediaan yang cukup untuk beberapa hari, karena siklon tropis dapat menyebabkan gangguan pasokan dan aksesibilitas.
4. Mengamankan barang-barang dan properti
Pastikan untuk mengamankan barang-barang berharga dan properti Anda sebelum siklon tropis tiba. Amankan jendela, pintu, dan objek yang dapat terbang atau menjadi bahaya jika terkena angin kencang. Ikuti petunjuk pengamanan yang direkomendasikan oleh pihak berwenang.
5. Hindari perjalanan laut
Jika ada peringatan atau larangan memasuki perairan laut karena adanya siklon tropis, hindari melakukan perjalanan laut. Gelombang tinggi dan angin kencang dapat menyebabkan kondisi yang sangat berbahaya bagi kapal.
6. Tetap waspada terhadap informasi terbaru
Perkembangan siklon tropis dapat berubah-ubah, oleh karena itu, tetaplah waspada terhadap informasi terbaru dari sumber yang terpercaya. Jangan menyebarkan informasi yang belum diverifikasi yang dapat menyebabkan kepanikan.
Siklon tropis adalah fenomena cuaca berbahaya yang dapat menyebabkan dampak serius, seperti gelombang badai, angin kencang, dan hujan deras.
Penting bagi masyarakat Indonesia untuk selalu mengikuti informasi dan peringatan dari BMKG serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi diri dan properti saat menghadapi siklon tropis.